نتائج البحث: 6236
|
ترتيب الآية | رقم السورة | رقم الآية | الاية |
2684 | 23 | 11 | الذين يرثون الفردوس هم فيها خالدون |
| | | (Yakni yang akan mewarisi surga Firdaus) yaitu surga yang tempatnya paling tinggi. (Mereka kekal di dalamnya) di dalam ayat-ayat yang telah lalu terkandung isyarat yang menunjukkan tempat kembali di akhirat. Hal ini sangat relevan bila disebutkan hal-hal yang menyangkut masalah permulaan atau asal kejadian, sesudah pembahasan tadi. |
|
2685 | 23 | 12 | ولقد خلقنا الإنسان من سلالة من طين |
| | | (Dan) Allah telah berfirman, (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yakni Adam (dari suatu sari pati) lafal Sulaalatin berasal dari perkataan Salaltusy Syai-a Minasy Syai-i, artinya aku telah memeras sesuatu daripadanya, yang dimaksud adalah inti sari dari sesuatu itu (berasal dari tanah) lafal Min Thiinin berta'alluq kepada lafal Sulaalatin. |
|
2686 | 23 | 13 | ثم جعلناه نطفة في قرار مكين |
| | | (Kemudian Kami jadikan ia) manusia atau keturunan Adam (dari nuthfah) yakni air mani (yang berada dalam tempat yang kokoh) yaitu rahim. |
|
2687 | 23 | 14 | ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما ثم أنشأناه خلقا آخر فتبارك الله أحسن الخالقين |
| | | (Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah) darah kental (lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) daging yang besarnya sekepal tangan (dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging) menurut qiraat yang lain lafal 'Izhaaman dalam dua tempat tadi dibaca 'Azhman, yakni dalam bentuk tunggal. Dan lafal Khalaqnaa yang artinya menciptakan, pada tiga tempat tadi bermakna Shayyarnaa, artinya Kami jadikan (kemudian Kami jadikan dia sebagai makhluk yang lain) yaitu dengan ditiupkan roh ke dalam tubuhnya. (Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik) sebaik-baik Yang Menciptakan. Sedangkan Mumayyiz dari lafal Ahsan tidak disebutkan, karena sudah dapat diketahui dengan sendirinya, yaitu lafal Khalqan. |
|
2688 | 23 | 15 | ثم إنكم بعد ذلك لميتون |
| | | (Kemudian, sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati). |
|
2689 | 23 | 16 | ثم إنكم يوم القيامة تبعثون |
| | | (Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan di hari kiamat) untuk menjalani hisab dan pembalasan. |
|
2690 | 23 | 17 | ولقد خلقنا فوقكم سبع طرائق وما كنا عن الخلق غافلين |
| | | (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh buah jalan) yakni tujuh langit; lafal Tharaaiq ini adalah bentuk jamak dari lafal Thariiqah, dikatakan demikian karena ia adalah jalan-jalan bagi para Malaikat (dan tidaklah Kami terhadap makhluk) yang berada di bawah tujuh langit itu (melupakannya) dengan membiarkan langit itu runtuh menimpa mereka, sehingga mereka binasa semuanya, akan tetapi Kami menahannya supaya jangan runtuh; sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman-Nya yang lain, yaitu, "Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi." (Q.S. Al-Hajj, 65). |
|
2691 | 23 | 18 | وأنزلنا من السماء ماء بقدر فأسكناه في الأرض وإنا على ذهاب به لقادرون |
| | | (Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran) berdasarkan kecukupan mereka (lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya) jika demikian mereka pasti akan mati bersama dengan hewan ternak mereka karena kehausan. |
|
2692 | 23 | 19 | فأنشأنا لكم به جنات من نخيل وأعناب لكم فيها فواكه كثيرة ومنها تأكلون |
| | | (Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kalian kebun-kebun kurma dan anggur) kedua jenis buah-buahan ini kebanyakan terdapat di negeri Arab (di dalam kebun-kebun itu kalian peroleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kalian makan) di waktu musim panas dan musim dingin. |
|
2693 | 23 | 20 | وشجرة تخرج من طور سيناء تنبت بالدهن وصبغ للآكلين |
| | | (Dan) Kami tumbuhkan pula (pohon kayu yang asal tumbuhnya dari Thursina) dapat dibaca Sina dan Saina dengan tidak menerima Tanwin karena menjadi 'Alamiyah, artinya nama sebuah bukit. Jika tidak menerima tanwin karena Illat Ta'nits, maka berarti nama suatu lembah (yang menghasilkan) dapat dibaca Tunbitu dan Tanbutu (minyak) bila menurut bacaan Tunbitu maka huruf Ba dianggap huruf Zaidah, bila menurut bacaan yang kedua yaitu Tanbutu maka huruf Ba dianggap sebagai huruf Ta'diyah yang menggandengkan Fi'il dengan Maf'ul; pohon yang dimaksud adalah pohon Zaitun (dan sebagai penyedap bagi orang-orang yang makan) lafal ini di'athafkan kepada lafal Bid Duhni, sehingga dibaca Wa Shibghin Lil Aakiliina. Artinya, sebagai penyedap suapan yang dicelupkan kepadanya kemudian dimakan, yang dimaksud adalah minyak Zaitun tersebut. |
|